TAKZIYAH Posted on January 20, 2018 by H. Sunaryo A.Y.


Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Takziyah berasal dari kata ‘azza’,artinya sabar. Secara istilah berarti menyabarkan menghibur orang yang ditimpa musibah dengan menyebutkan hal – hal yang dapat menghapus duka dan meringankan penderitaannya .Akan tetapi, bagi orang yang melakukan aktivitas takziyah, ia juga bisa sekaligus melakukan berbagai refleksi, kontemplasi, bahwa setiap jiwa, sehebat apapun dia, pasti akan menemui kematian.
Ketika bertakziyah dan mengimani shalat jenazah Soekarno, presiden pertama RI, Hamka menuliskan kesannya dimajalah ‘Panji Masyarakat’ sebagai berikut : ” Saya singkap kasa halus yang menutup muka. Saya lihat wajah yang sekarang… ialah wajah dari setiap orang yang telah mati. Pucat kekuningan, terbayang dikening bekas kepayahan nyawa hendak cerai dengan badan. Dipocong dengan kain putih, dibukakan sedikit untuk dilihat penghabisan karena nanti akan ditutup. Dan kapas melingkar leher.
Tak ada lagi bintang dan tanda jasa mengkhias dada. Tak ada lagi peci hitam miring menutup kepala yang kehabisan rambut. Tak ada lagi tongkat komando Panglima Tertinggi. Mana dia pengiring yang dulu berkeliling kiri kanan, seorang pembawa kipas, seorang pembawa payung, seorang pemegang kaca mata…mana ia? tak ada lagi. Yang ada hanya manusia berkeliling, termenung dan tafakur. Yang berbaring sekarang adalah hamba Allah, yang dalam perjalanan menuju akhirat kehadirat Allah. Sangkar yang telah kosong karena burungnya telah terbang.
Melihat wajah itu, saya tertegun lama. Lama sekali. Karena saya teringat bahwa saya, dan bahkan kita semua pun akan mengalami begitu juga. Hari ini melawat jenazah, besok akan dilawat orang. Hari ini memikul, besok akan dipikul. Suatu kepastian. Sehingga betapa pun besar upaya kenegaraan yang dilakukan untuk menghormati, namun ini adalah maut… ”
Takziyah hukumnya sunnah, walaupun terhadap kafir dzimmi ( orang kafir yang tidak memerangi kaum muslim ) sekalipun. Takziyah disunahkan hanya satu kali, baik sebelum jenazah dikuburkan maupun sesudahnya hingga batas tiga hari setelah wafatnya. Sayid Sabiq mengatakan bahwa kecuali bagi yang dikunjungi tersebut sedang berpergian maka tidak mengapa jika takziyah dilakukan setelah masa tiga hari tersebut.
Betapa pentingnya bertakziyah, sampai – sampai Nabi SAW bersabda dari Amar bin Hazam : ” Tidak seorang mukmin pun yang datang bertakziyah kepada saudaranya yang ditimpa musibah, kecuali akan diberi pakaian kebesaran oleh Allah pada hari Kiamat.” ( HR : Abdur Razaq Shan’ani 3/396, Ibnu Majah no 1601, dan Baihaqi no 7338 ).
Berbagai hal tentang takziyah akan kita bicarakan pada tulisan saya mendatang. Saya akhiri tulisan religius ini, terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita, insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
* Bahan-bahan (materi) diambil dan dikutip dari buku :INDAHNYA MATI. Oleh :Dr.Muh.Mu’inudinillah*
***
* Artikel religius ini dapat anda temukan pada Website kesayangan :Www.hajisunaryo.com *
***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website :Www.hsunaryo.blogspot.co.id atau Www.hsunaryo.blogspot.com *

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA