Makna kematian menurut Al-Qur'an

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Memang sudah menjadi suatu hal lumrah, ketika orang mendengar kata kematian, pasti bawaannya selalu merinding dan takut. Ya, karena kematian (bagi yang mempercayainya) adalah akhir dari perjalanan hidup kita didunia. Setelah kita mati maka peluang kita melakukan amalan – amalan shaleh telah berakhir. Jika hidup kita bergelimang dosa maka kematian memang akan menjadi suatu hal yang mengerikan.
Akan tetapi, tatkala sebagian orang merasa begitu takut dan merinding ketika mendengar kata MATI justru ada sebagian orang yang merasa tenang ketika mendengarnya dan bahkan merindukannya. Namun, apakah hakikat kematian itu sebenarnya? Mari kita bahas bersama – sama.
Untuk menjawab secara lebih jelas tentang arti mati, mari kita telusuri penggunaan kata mati dalam Al-Qur’an. Mati dalam Al-Qur’an digunakan untuk beberapa makna, antara lain yang disebutkan oleh Raghib al-Asfahani dalam Mufradat Al-Qur’an.
Pertama : Hilangnya potensi kekuatan yang berkembang dalam diri manusia, binatang, maupun tumbuh – tumbuhan. Allah SWT berfirman : ” Dia menghidupkan bumi setelah matinya ” ( QS : ar-Rum : 19 ). Dan juga pada ayat ini : “Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati.” ( QS : Qaf: 11 ).
Kedua : Hilangnya kekuatan akal, yaitu kebodohan , sebagaimana dalam firman Allah SWT : ” Apakah orang yang sudah mati lantas Kami hidupkan dia kemudian Kami jadikan untuknya cahayanya yang dengannya berjalan ditengah manusia.” ( QS : Al – An’am: 122 ). Kematian yang seperti inilah yang dimaksudkan dalam firman – Nya : ” Sesungguhnya engkau tidaklah memperdengarkan orang yang mati.” ( QS : Al – An-Naml: 80 ).
Ketiga : Kesedihan yang membuat keruhnya kehidupan, dan inlah yang dimaksudkan oleh ayat “… Dan kematian datang kepadanya dari segala tempat.”
Keempat : Tidur , Allah SWT menamai tidur sebagai sebuah kematian sementara, atau mati kecil karena selama tidur, ruh dalam genggaman Allah SWT dan dikembalikan ketika bangun. Dalam doa dikatakan : ” Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku setelah mematikan aku dan kepada-Nya aku kembali.”
Kelima : Perpisahan ruh dari jasad untuk mengakhiri kehidupan didunia. Perpisahan yang menghancurkan segala kenikmatan dunia,kecantikan, jabatan dan kekayaan. Memisahkan antara kekasih dari kekasihnya, dan akan dikembalikan ruh ke jasadnya ketika terjadi Kiamat.
Saya akhiri tulisan religius ini, terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita, insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
* Bahan-bahan ( materi ) diambil dan dikutip dari buku : INDAHNYA MATI. Oleh : Dr. Muh. Mu’inudinillah Basri, Lc, M.A. *
***
* Artikel religius ini dapat anda temukan pada Website kesayangan
:Www.hajisunaryo.com*
***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website :Www.hsunaryo.blogspot.co.id atau Www.hsunaryo.blogspot.com *

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA