TADARU'

Assalamualaikum wr wb Bismillahirrahmanirrahiim Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Segala puja dan puji milik Allah SWT, tiada sekutu bagi-Nya dan hanya kepada Allah SWT kita menyembah dan hanya kepada Allah SWT kita memohon pertolongan serta hanya kepada-Nya kita memohon ampunan.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya beserta para sahabatnya.
     Saudaraku, sidang pembaca yang terhormat. Tadaru' artinya merendahkan diri kepada Allah SWT. Tadaru' termasuk akhlak terpuji. Allah menyuruh kita untuk bersikap tadaru'.  Firman Allah SWT  :  ( Artinya )  : "  Dan sebutlah ( nama )  Tuhanmu. dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut..."  ( QS : Al A'raf : 205 ) .
     Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling baik. Oleh karena itu, sudah selayaknya manusia bersikap rendah hati terhadap pencipta-Nya. Rasulullah SAW  telah banyak memberikan keteladanan kepada kita, bagaimana bersikap tadaru'  kepada Allah. Sejak  beliau belum menjadi Rasul sampai akhir hayatnya, beliau berusaha untuk selalu berada sedekat mungkin dan merendahkan diri kepada Allah SWT. Sebelum menjadi Rasul, beliau selalu merenungi dan mengagumi alam ciptaan Tuhan. Beliau sering menyendiri, memohon petunjuk Allah. Setelah menjadi Rasul, beliau lebih dekat lagi dengan Allah. Setiap malam ketika manusia tengah tidur nyenyak, beliau shalat Tahajud dan berdzikir merendahkan diri dihadapan Allah. Beliau sering berdoa :   "  Allahumma jannibnii munkatootil akhlaki "    ( Ya Allah jauhkanlah diriku dari akhlak - akhlak yang buruk  ) .
      Nabi Muhammad SAW tidak pernah merasa dirinya lebih tinggi daripada orang lain, walaupun beliau seorang pemimpin agama dan pemimpin Negara. Jika ada orang berdiri menghormatinya, beliau melarang dan mengatakan, bahwa dia adalah makhluk Allah yang sama dengan orang lain. Jika ada pertemuan dengan para Sahabat, beliau yang selalu lebih dahulu mengucapkan salam dan mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan.
    Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengadakan perjalanan jauh bersama para Sahabatnya. Ditengah perjalanan  mereka beristirahat. Para Sahabat membagi tugas untuk memasak dan mempersiapkan makanan. Dengan sigap Nabi bangkit mengumpulkan kayu bakar. Para Sahabat mencegah, agar Nabi jangan turut bekerja. Tetapi Nabi tetap melakukan pekerjaan itu, karena Allah SWT membenci orang yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada teman - temannya.
    Beliau selalu memenuhi undangan dari siapapun tanpa membeda-bedakan apakah itu undangan dari orang kaya atau miskin, atau orang terhormat atau rakyat jelata.
   Pernah pula terjadi, ketika Nabi dalam suatu perjalanan, ada seorang laki-laki menghampiri beliau. Dengan lemah lembut Nabi menyapa dan menanyakan nama orang itu. Orang itu pun menyebut namanya. Tiba-tiba datang pula seorang perempuan tua menghadang perjalanan Nabi. Perempuan tua itu mengadukan halnya kepada beliau dengan panjang lebar. Nabi menghentikan jalannya dan mendengarkan dengan penuh perhatian pengaduan perempuan tua itu. Laki-laki tadi tercengang melihat kerendahan hati Nabi Muhammad SAW sambil berkata dalam hatinya  :  Demi  Allah  , bukankah dia  seorang raja ? Biasanya raja ingin dihormati , tetapi Nabi Muhammad malah menghormati orang - orang dari kalangan rakyat biasa  ".  Setelah itu laki-laki tadi menyatakan dirinya masuk Islam.
      Begitu indahnya sikap rendah hati jika kita terapkan dalam pergaulan. Kita tidak pantas bersikap tinggi hati, baik kepada sesama manusia  apalagi kepada Allah. Sebab, jika kita merasa  paling tinggi dan paling baik , tentu masih ada orang lain yang lebih tinggi dan lebih baik daripada kita.
    Setingg-tingginya martabat manusia tidak mungkin dapat disamakan dengan Allah SWT.
     Sifat khusyu' dan tadaru' hendaknya kita biasakan dalam kehidupan kita sehari - hari. Biasakanlah melaksanakan shalat dengan khusyu'. Tingkatkan amal ibadah kita kepada Allah. Banyak - banyaklah membaca Al-Qur'an, berdzikir kepada Allah, belajar dengan tekun, dan berdoa dengan khusyu' .
     Saudaraku, sidang pembaca yang terhormat. Saya akhiri tulisan religius ini, berjudul sesuai tersebut diatas. Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita, insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
                            ***
* Bahan-bahan  ( materi  )  diambil dan dikutip dari buku : AQIDAH AKHLAK. Oleh : Drs Masan Alfat dan Drs Abdul Rosyid *
                            ***
*  Artikel religius ini dapat anda temukan temukan pada Website kesayangan :Www.hajisunaryo.com *
                            ***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website :Www.hsunaryo.blogspot.co.id atau Www.hsunaryo.blogspot.com *
                            ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA