SHALAT QASHAR

Assalamualaikum wr wb Bismillahirrahmanirrahiim Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Pertama-tama saya mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas Taufik dan Hidayah-Nyalah saya dapat menulis ( menyusun ) artikel religius ini, berjudul sesuai tersebut diatas. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya beserta para sahabatnya.
Saudaraku, sidang pembaca yang terhormat. Shalat Qashar ialah shalat yang dipendekkan, yaitu shalat fardhu yang empat raka’at ( Dzuhur , Ashar , dan Isya ) dijadikan dua raka’at, masing-masing dilaksanakan tetap pada waktunya. Sebagaimana menjamak shalat, mengqashar shalat hukumnya boleh atau mubah. Dan ini merupakan ruhshah ( keringanan ) dari Allah SWT bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan tertentu.
Adapun syarat syah shalat Qashar sama dengan jamak, ditambah :
1. Shalatnya yang empat raka’at
2. Tidak makmum kepada orang yang shalat sempurna.
3. Harus memahami cara melakukan
4. Masih dalam perjalanan. Bila sudah sampai dirumah harus dikerjakan sempurna, walaupun tetap jamak.
Perhatikan Hadist Nabi SAW : ( Artinya ) : ” Rasulullah SAW tidak berpergian, melainkan mengerjakan shalat dua raka’at saja sehingga beliau kembali dari perjalanannya dan bahwasanya beliau telah bermukim di Makkah dimasa Fathu Makkah selama delapan belas malam, beliau mengerjakan shalat dengan para jamaah dua raka’at kecuali shalat maghrib. Kemudian bersabda Rasulullah SAW : ” Wahai penduduk Makkah, bershalatlah kamu sekalian dua rakaat lagi, kami adalah orang – orang yang dalam perjalanan “. ( HR : Abu Daud ).
Sedangkan cara melaksanakan shalat qashar adalah :
1. Niat shalat qashar ketika takbiratul ihram.
2. Mengerjakan shalat yang empat raka’at dilaksanakan dua raka’at kemudian salam.
Allah SWT berfirman : ( Artinya ) :” Bila kamu mengadakan perjalanan dimuka bumi, tidaklah kamu berdosa jika kamu memendekkan shalat… ” ( QS : An – Nisa’ : 101 ).
Nabi Muhammad SAW bersabda : ( Artinya ) : ” Dari Ibnu Abas ra ia berkata : ” Shalat itu difardhukan atau diwajibkan atas lidah Nabimu didalam Hadlar ( mukim ) empat raka’at, didalam safar ( perjalanan ) dua raka’at, dan didalam khouf ( keadaan takut /perang ) satu raka’at. ” (HR : Muslim ).
Mengenai jarak perjalanan yang menyebabkan musafir diperbolehkan mengqashar shalat, para Ulama berbeda pendapat. Menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik beserta para pengikut keduanya, batas minimal jarak berpergian ( safar ) untuk dapat mengqashar shalat adalah 2 ( dua ) marhalah ( 48 mil ). Sedangkan menurut Imam Hanafi, mengqashar shalat baru boleh dilakukan apabila jarak perjalanan yang ditempuh mencapai 3 marhalah ( 72 mil ) atau sekitar 24 farsakh.
Saudaraku, sidang pembaca yang terhormat. Saya akhiri tulisan religius ini, berjudul sesuai tersebut diatas. Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita, insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
* Bahan-bahan ( materi ) diambil dan dikutip dari buku : ISLAM AGAMAKU. Oleh : TIM PENYUSUN FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUNAN KALIJAGA JOGJAKARTA. *
***
* Artikel religius ini dapat anda temukan pada Website kesayangan :Www.hajisunaryo.com *
***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website :Www.hsunaryo.blogspot.co.id atau Www.hsunaryo.blogspot.com *
***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA