TUKANG SOL SEPATU

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Pertama-tama mari kita mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena sesungguhnya lah saya dapat menyusun tulisan religius sesuai judul tersebut diatas pada hakikatnya semata-mata adalah karena izin , karena perkenan , karena kehendak - Nya. Sebagai insan beriman , saya yakin haqul yakin tanpa izin , tanpa perkenan , tanpa kehendak Allah SWT ,  saya tidak akan pernah bisa menulis seperti ini. Oleh karena itu ,  tidak berkelebihan  kiranya kalau sekali lagi saya menghimbau ( mengajak ) mari kita mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Illahi Rabbi ,  Tuhan Seru Sekalian Alam. Dia pencipta langit dan bumi , Dia penguasa tunggal di Hari Pembalasan Nanti , Dia itu Maha Dzat yaitu Allah SWT. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita , junjungan umat , Nabi termulia , Rasul paling Agung yaitu Baginda Sayyidina Muhammad SAW beserta keluarganya beserta para sahabatnya.
     Saudaraku, sidang pembaca yang terhormat. Ada beberapa peribahasa , seperti : Hemat pangkal kaya , Besar pasak daripada tiang, dan sebagainya. Peribahasa - peribahasa itu memberikan pengertian kepada kita tentang perlunya berhemat dan menghindari pemborosan. Sebab hidup ini selalu berubah
Banyak hal tidak terduga dapat terjadi. Dalam masalah kebutuhan hidup juga demikian. Terkadang ada saja keperluan - keperluan yang harus segera dipenuhi, walaupun sebelumnya tidak diperhitungkan. Oleh karenanya ,  hal ini perlu disadari agar semuanya dapat diatasi dengan baik. Membudayakan hidup hemat merupakan salah satu cara untuk itu. Hemat berarti hidup tidak boros, sehingga uang yang kita miliki bisa disisihkan sebagian untuk ditabung. Dengan menabung berarti kita mempersiapkan diri untuk menghadapi hari esok. Itulah salah satu tanda orang bijak.
   Ada seorang Sufi di India yang pekerjaannya sehari-hari sebagai tukang sol sepatu. Ia sangat kepengin menunaikan ibadah Haji, berkunjung ke Baitullah di Mekkah. Karena itulah. ia bertekad untuk menabung selama 30 tahun, agar keinginannya bisa tercapai.
   Benar saja ,  ketika sudah genap 30 tahun ia menabung ,  uang tabungannya ternyata cukup untuk berangkat ketanah suci. Waktu itu musim Haji sudah tiba. Dengan penuh semangat, dia pergi ketempat pendaftaran calon haji. Namun belum berapa lama meninggalkan rumahnya , ia mendengar suara tangis anak - anak dari sebuah gubuk reyot. Kemudian ia mengetahui bahwa mereka ternyata menangis karena sudah tiga hari tidak makan. Ibu mereka seorang janda, dan kini sedang sakit sehingga tidak bisa mencari makan untuk mereka. Si Sufi yang tukang sol sepatu itu segera mengurungkan niatnya mendaftarkan diri. Ia balik lagi kerumahnya , mengambil seluruh tabungannya dan diserahkannya kepada janda miskin itu.
   " Pakailah uang ini untuk berobat dan membiayai hidupmu. "  katanya. Ia  merasa senang telah menolong orang lain dengan uang tabungannya itu.
     Beberapa hari kemudian ,  ia  bermimpi mendengar percakapan dua orang Malaikat bahwa dari  600 ( enam ratus ) ribu jamaah Haji tahun ini hanya beberapa orang yang hajinya mabrur. Satu diantaranya adalah tukang sol sepatu dari India!.
  Kisah diatas hanyalah salah satu contoh tentang apa yang diperoleh orang yang suka menabung, tentang balasan bagi orang yang bersikap hemat dalam hidupnya. Terlepas dari persoalan hemat , sebagai muslim saya tertarik akan percakapan dua malaikat yang mengatakan dari 600 ribu jamaah haji tahun ini , hanya beberapa orang saja yang mendapatkan Haji Mabrur, seorang diantaranya adalah tukang sol sepatu. Allahu Akbar ! Allah Maha Besar. Tukang sol sepatu karena  keinginannya begitu kuat untuk pergi menunaikan ibadah Haji dikota suci Mekkah. Ia berhemat menyisihkan sebagian penghasilannya yang tidak seberapa itu dan menabung selama 30 tahun. Setelah uangnya cukup untuk pergi menunaikan ibadah
Haji. Karena hatinya yang lembut dan bersih. Ia memilih urung mendaftar sebagai calon haji dan merelakan semua uangnya diberikan kepada janda miskin yang sedang sakit yang beberapa  anak yatimnya sedang kelaparan karena beberapa hari tidak makan. Ikhlas ia melakukannya ,  semata - mata karena Allah SWT. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan dengan Kekuasaan - Nya, si Sufi tukang sol sepatu pada musim haji terlihat melaksanakan ibadah Haji dikota suci Mekkah dan Madinah. Sementara tukang sol sepatunya sendiri tetap berada dirumahnya. Subhanallah !. Maha Suci Allah dan Maha Maha Kuasa dan Maha Besar.
    Saudaraku , sidang pembaca yang terhormat. Saya akhiri tulisan religius ini , terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita, insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
            ***
* Bahan-bahan  ( materi  ) , diambil dan dikutip dari buku  :  ISLAM AGAMAKU. Tim Penyusun Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. *
            ***
* Artikel religius ini dapat anda temukan pada Website kesayangan  : Www.hajisunaryo.com  *
            ***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website  : Www.hsunaryo.blogspot.co.id atau Www.hsunaryo.blogspot.com  *
            ***







Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA