NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI USWATUN HASANAH ( Bagian Kelima )

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Segala puja dan puji milik Allah , Tuhan Seru Sekalian Alam,  tiada sekutu bagi-Nya. Hanya kepada Allah SWT kita menyembah dan hanya kepada - Nya kita memohon pertolongan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita , junjungan umat , Nabi termulia, Rasul paling Agung yaitu Baginda Sayyidina Muhammad SAW beserta keluarganya beserta para sahabatnya.
  Saudaraku , sidang pembaca yang terhormat. Bagian Kelima ini adalah bagian terakhir dari artikel religius,  judul seperti tersebut diatas. Dibagian ini , saya akan menyampaikan setentang sifat penyayang Rasulullah SAW   sebagai berikut  :
   Suatu ketika kaum Quraisy ditimpa masa paceklik yang sangat berat. Abu Thalib , paman Nabi menanggung beban yang amat berat, karena memiliki anak - anak yang  harus diasuhnya.Melihat keadaan Abu Thalib yang memperihatinkan itu, Nabi Muhammad merasa kasihan kepada pamannya beserta anak - anaknya. Beliau lalu meringankan beban pamannya itu dengan mengangkat salah seorang putra pamannya, yaitu Ali . Sejak itu Ali bin Abu Thalib tinggal bersama Nabi. Nabi Muhammad memperlakukan Ali dengan penuh kasih sayang seperti anak kandungnya sendiri.
   Suatu saat ,ketika Rasulullah sampai di Madinah, tiba-tiba datang seorang dari kalangan kaum Anshar sambil menuntun anak kecil. Orang itu berkata  :  "  Ya Rasulullah ,  inilah Anas bin  Malik. Ia anak yang cerdas. Terimalah ia untuk melayani tuan! " . Rasulullah menerimanya dengan senang hati .Sejak saat itu Anas ikut bersama Rasulullah, sebagai pelayan,  baik dirumah maupun diperjanan. Walaupun  Anas Sebagai seorang  pelayan  ,  tetapi Rasulullah sangat sayang kepadanya. Suatu saat Anas disuruh oleh Rasulullah untuk suatu keperluan. Maka Anaspun berangkat. Sampai dipasar,  Anas melihat sekelompok anak - anak seusianya sedang asyik bermain. Anas tertarik ,  dan ikut bermain bersama mereka. Perintah Rasulullah ditundanya. Rasulullah menunggu cukup lama. Beliau merasa khawatir, kalau - kalau terjadi sesuatu pada diri  Anas. Maka Rasulullah SAW menyusul,  mencari anak itu . Dipasar ,  Rasulullah melihat Anas sedang asyik bermain bersama anak - anak. Beliau mendekati Anas, lalu dipegangnya tengkuk Anas. Anas menoleh dan sangat terkejut, karena yang datang Rasulullah. Sambil tersenyum Rasulullah bertanya  :  " Wahai Anas sudahkah engkau kerjakan apa yang aku perintahkan ? " .  " Sekarang juga saya pergi ya Rasulullah. "  Jawab Anas sambil terus berangkat. Walaupun Anas lalai melaksanakan tugasnya, tetapi Rasulullah tidak membentak. Rasulullah amat sayang kepada anak - anak .
  Pada suatu hari beberapa orang datang kepada Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah sedang mendekap dan mencium cucunya  dengan penuh kasih sayang. Orang - orang itu merasa heran melihat perlakuan Rasulullah terhadap cucunya itu. Salah seorang diantara mereka berkata  : " Ya  Rasulullah ,  saya telah mempunyai sepuluh orang anak,  tetapi seorangpun tidak pernah saya cium  " . Rasulullah memandang orang itu , lalu berkata  :  " Siapa tidak menyayangi,  diapun tidak disayangi. " 
   Rasulullah juga sayang kepada binatang.  Beliau sangat sayang kepada Unta dan keledainya. Beliau menyuruh umatnya agar menyayangi binatang. Abdur Rachman bin Abdullah berkata  : "  Ketika kami dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah, kami melihat seekor burung bersama dua anaknya. Anak burung tersebut kami ambil. Induk burung itu menciap-ciap sambil mengkibas-kibaskan ekornya.
   Ketika Rasulullah melihat hal itu, beliau berkata  : " Siapa yang menyusahkan burung itu lantaran anaknya ? Kembalikan anak burung itu kepada induknya! " .
   Rasulullah pernah bercerita  : Ada seorang musafir yang kehausan. Ia mencari sumur untuk mendapatkan air. Setelah menemukan sumur , musafir itu turun untuk mengambil air dan meminumnya. Baru saja ia naik,  dilihatnya seekor anjing sedang menjulur-julurkan lidahnya.
"  Rupanya anjing ini kehausan seperti yang aku rasakan tadi ", pikir musafir tadi itu. Kemudian musafir itu turun lagi kesumur untuk mengambil air. Anjing itu pun diberinya minum. Allah memuji perbuatan orang tersebut dan
mengampuni segala dosanya. Para sahabat bertanya  :"  Ya  Rasulullah , apakah perlakuan kita terhadap binatang dapat mendatangkan pahala ?  " Rasulullah menjawab  : "  Setiap perlakuan baik terhadap makhluk hidup ,  pasti mendapat pahala . ".  Demikianlah sifat penyayang Rasulullah SAW yang patut kita teladani untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari.  ( Selesai  ) .
   Saudaraku , sidang pembaca yang terhormat. Sampai disini saya akhiri tulisan religius ini , terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita , insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan judul tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
              ***
* Bahan-bahan  ( materi  )  diambil dan dikutip dari buku  : AQIDAH AKHLAK . Oleh  : Drs Masan Alfat dan Drs Abdul Rosyid. *
              ***
* Artikel religius ini dapat anda temukan pada Website kesayangan  :  hajisunaryo.com  *
              ***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website  : Www.hsunaryo.blogspot.co.id  *
              ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA