N A J I S ( Bagian Kedua )

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Segala puja dan puji syukur kepunyaan Allah , tiada sekutu bagi-Nya dan hanya kepada Allah SWT kita menyembah dan hanya kepada - Nya kita memohon pertolongan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya beserta para sahabatnya.
    Saudaraku , sidang pembaca yang budiman. Pada Bagian Kedua  tulisan ini , pastinya akan bertambah lebih enak dibacanya. Saya teruskan kelanjutannya sebagai berikut  :
CARA MENGHILANGKAN NAJIS  :
1.   Barang yang kena najis  Mughallazhah seperti jilatan anjing atau babi,  wajib dibasuh 7 kali dan salah satu diantara nya dengan air yang bercampur tanah.
2.   Barang yang terkena najis mukhaffafah,  cukup diperciki air pada tempat najis itu.
3.   Barang yang terkena najis mutawassithah dapat suci dengan cara dibasuh sekali,  asal sifat - sifat najis nya ( warna , bau dan rasanya ) itu hilang. Adapun dengan cara tiga kali cucian atau siraman lebih baik.
   Jika najis hukmiyah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis tadi .
   NAJIS YANG DIMAAFKAN ( MA'FU )
* Najis yang dimaafkan artinya tidak usah dibasuh  ( dicuci  )  misalnya, najis bangkai hewan yang tidak mengalir darahnya ,  darah atau nanah yang sedikit , debu dan air lorong-lorong yang memercik sedikit yang sukar menghindarkannya.
   Adapun tikus dan cecak yang jatuh kedalam minyak atau makanan
yang beku, dan ia mati didalamnya,maka makanan yang wajib dibuang itu atau minyak yang wajib dibuang itu, ialah makanan atau minyak yang dikenainya itu saja. Sedang yang lain boleh dipakai kembali. Bila minyak atau makanan yang dihinggapinya itu cair, maka semua makanan atau minyak itu hukumnya najis. Karena yang demikian itu tidak dapat dibedakan mana yang kena najis dan mana yang tidak.
  *  ISTINJA  :
Segala yang keluar dari qubul dan dubur seperti kencing dan BAB ( biang air besar ) wajib disucikan dengan air hingga bersih.
  *   ADAB BUANG AIR   :
1. Jangan ditempat yang terbuka.
2. Jangan ditempat yang dapat mengganggu orang lain.
3. Jangan bercakap - cakap kecuali keadaan memaksa.
4.  Kalau terpaksa buang air ditempat terbuka hendaknya jangan menghadap Kiblat.
5.  Jangan membawa dan membaca kalimat Al-Qur'an. ( Selesai  ).
   Saudaraku , sidang pembaca yang terhormat. Sampai disini saya akhiri tulisan religius ini. Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita , insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan judul tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
             ***
* Bahan-bahan  ( materi  )  diambil dan dikutip dari buku  :  RISALAH TUNTUNAN SHALAT LENGKAP . Oleh  : Drs Moh Rifa'i .  *
             ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WANITA DUNIA LEBIH UTAMA DARIPADA BIDADARI SEPERTI KEUTAMAAN LAHIR ATAS BATHIN Posted on March 8, 2018 by H. Sunaryo A.Y.

BEBERAPA KEBIASAAN MASYARAKAT JAHILIYAH

SURAT AL-MULK DAPAT MENGELUARKAN PEMBACANYA DARI DALAM NERAKA UNTUK MEMASUKI SYURGA